THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 14 Mei 2010

Lady GaGa




Stefani Joanne Angelina Germanotta (lahir 28 Maret 1986; umur 24 tahun; lebih dikenal dengan nama panggungnya Lady Gaga) adalah seorang pemusik Amerika Serikat. Ia menulis lagu untuk Interscope Records, selain itu ia sendiri juga menyanyi. Mula-mulanya ia menyanyi di klub-klub di kota New York.




Lady GaGa...





Lady Gaga terutama dikenal karena pakaiannya yang provokatif dan ekstravagan serta pengaruhnya yang besar terhadap selebiritis lainnya. Gaya musiknya diilhami oleh para rocker glam seperti David Bowie dan Queen serta penyanyi seperti Michael Jackson dan Madonna. Ia telah memproduksi dua buah album (satu album dan satu album repackage) berjudul The Fame (2008) dan The Fame Monster (2009). Album pertamanya dirilis pada tanggal 19 Agustus 2008 di Amerika Serikat. Album ini menjadi Album nomor 1 beberapa negara seperti Kanada, Austria, Jerman, dan Republik Irlandia. Setelah itu, ia menjadi nominasi untuk 6 kategori di Grammy Award dan memenangkan kategori Best Electronic/Dance Album dan Best Dance Recording.




Lady GaGa...






Single yang paling sukses :

  • "Poker Face" adalah singel kedua dari Lady Gaga pada album The Fame. Seperti "Just Dance", lagu ini juga merupakan singel yang sangat sukses, dan merupakan singel tersukses dari Gaga saat ini. Lagu ini berhasil menjadi "World Single of Year" tahun 2009, alias lagu paling laris sepanjang tahun 2009. Di Billboard Hot 100 sendiri, lagu ini pun menduduki posisi pertama untuk satu minggu, dan posisi kedua untuk sepuluh minggu. Lagu ini mendapatkan sertifikasi 3x Platinum dari RIAA, dan adalah lagu tersukses ketiga ditahun 2009, dibelakang "Boom Boom Pow" dan "Love Story". Musik videonya pun tak kalah sukses, membuat Gaga memenangkan 2 penghargaan dalam MTV Video Music Awards 2009, dalam kategori "Best Female Video" dan "Best Video Artist". Dalam ajang super bergengsi Grammy Award ke 52 kemarin, lagu ini sukses menyabet penghargaan "Best Dance Recording", mengalahkan beberapa artis lainnya, seperti pop icon Britney Spears dan superstar Madonna. Lagu ini berhasil menduduki posisi pertama di 36 negara diseluruh dunia. Di Billboard Hot 100 Top 100 Singles of 2009, singel ini menduduki posisi #2.



Lady GaGa...






Liriknya :

I wanna hold em' like they do in Texas Plays
Fold em' let em' hit me raise it baby stay with me (I love it)
Luck and intuition play the cards with Spades to start
And after he's been hooked I'll play the one that's on his heart

Oh, oh, oh, oh, ohhhh, ohh-oh-e-ohh-oh-oh
I'll get him hot, show him what I've got
Oh, oh, oh, oh, ohhhh, ohh-oh-e-ohh-oh-oh,
I'll get him hot, show him what I've got

Chorus :
Can't read my,
Can't read my
No he can't read my poker face
(she's got me like nobody)
Can't read my
Can't read my
No he can't read my poker face
(she's got me like nobody)

*
P-p-p-poker face, p-p-poker face
(Mum mum mum mah)
P-p-p-poker face, p-p-poker face
(Mum mum mum mah)

I wanna roll with him a hard pair we will be
A little gambling is fun when you're with me I love it)
Russian Roulette is not the same without a gun
And baby when it's love if its not rough it isn't fun, fun
Oh, oh, oh, oh, ohhhh, ohh-oh-e-ohh-oh-oh
I'll get him hot, show him what I've got
Oh, oh, oh, oh, ohhhh, ohh-oh-e-ohh-oh-oh,
I'll get him hot, show him what I've got

Back to Chorus and *


I won't tell you that I love you
Kiss or hug you
Cause I'm bluffin' with my muffin
I'm not lying I'm just stunnin' with my love-glue-gunning
Just like a chick in the casino
Take your bank before I pay you out
I promise this, promise this
Check this hand cause I'm marvelous

Can't read my,
Can't read my
No he can't read my poker face
(she's got me like nobody) 6X

P-p-p-poker face, p-p-poker face
(Mum mum mum mah)
P-p-p-poker face, p-p-poker face
(Mum mum mum mah) 3X



Read More......

Kamis, 06 Mei 2010

Hatchiko: Anjing Legendaris Jepang (film Hachiko: A Dog's Story)


Lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.


Hatchiko...






Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store sekarang.


Hatchiko...






Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, bersama S dan John, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.


Hatchiko...






Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.


Hatchiko...






Nasib malang ikut menimpa Hachi karena Yae harus meninggalkan rumah almarhum Profesor Ueno. Yae ternyata tidak pernah dinikahi secara resmi. Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran.


Hatchiko...






Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya.


Hatchiko...






Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran kō (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō.


Hatchiko...






Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934, Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachikō.


Hatchiko...






Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun.


Hatchiko the Movie






Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis.
Opset tubuh Hachikō di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Tokyo

Upacara perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Biksu dari Myōyū-ji diundang untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman Hachikō berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia. Hachikō dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.
Patung Hachikō di depan Stasiun Ōdate

Pada 8 Juli 1935, patung Hachikō didirikan di kota kelahiran Hachikō di Ōdate. tepatnya di di depan Stasiun Ōdate. Patung tersebut dibuat serupa dengan patung Hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya (1937), kisah Hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).

Pada tahun 1944, di tengah berkecamuknya Perang Dunia II, patung perunggu Hachikō ikut dilebur untuk keperluan perang. Patung pengganti yang sekarang berada di Shibuya adalah patung yang selesai dibuat bulan Agustus 1948. Patung tersebut merupakan karya pematung Takeshi Andō, anak laki-laki Teru Andō.

Pintu keluar Stasiun JR Shibuya yang berdekatan dengan patung Hachikō disebut Pintu Keluar Hachikō. Sewaktu didirikan kembali tahun 1948, patung Hachikō diletakkan di bagian tengah halaman stasiun menghadap ke utara. Namun setelah dilakukan proyek perluasan halaman stasiun pada bulan Mei 1989, patung Hachikō dipindah ke tempatnya yang sekarang dan menghadap ke timur.

Read More......